Loading your location

Review Rosario: Kurang Seram dan Mudah Diprediksi

By Ekowi03 November 2025

Mencari tontonan horor di layar bioskop Indonesia cenderung pekerjaan mudah. Setiap minggunya, kita bisa saja meniatkan diri untuk mencari ketegangan dalam cita rasa horor yang disajikan oleh sineas lokal, maupun internasional. Dengan berbagai cara marketing yang dilakukan, gimmick yang terasa nyata membuat film horor memiliki cara tersendiri dalam menarik perhatian.

Begitu juga dengan film berjudul Rosario ini. Disutradarai oleh Alan Trezza, film ini akan coba menghadirkan kisah kelam yang berakar pada praktik okultisme dan kutukan keluarga, serta dikemas dengan sentuhan emosional yang kuat.

Film Rosario akan mengisahkan seorang pialang saham muda bernama Rosario Fuentes (Emeraude Toubia), yang hidup sukses di Wall Street. Kehidupan mewahnya mendadak berubah kelam ketika ia mendapat kabar bahwa neneknya, Griselda (Constanza Gutierrez), meninggal dunia secara misterius. Meski badai salju besar tengah melanda, Rosario tetap memutuskan untuk datang ke apartemen lama sang nenek demi membereskan barang-barangnya.

Setibanya di sana, Rosario terjebak sendirian bersama jenazah sang nenek karena semua layanan darurat tertunda akibat badai. Saat malam semakin larut, apartemen tua itu mulai memperlihatkan tanda-tanda aneh. Ia menemukan kamar rahasia berisi artefak okultisme, boneka voodoo, hingga buku mantra dari agama Palo Mayombe.

Semakin lama, Rosario menyadari bahwa neneknya terlibat dalam sebuah praktik ritual darah yang mengerikan. Teror kian meningkat ketika ia melihat sosok ibunya yang sudah meninggal dalam wujud mayat membusuk. Bersama tetangganya, Joe (David Dastmalchian), Rosario akhirnya mengetahui bahwa Griselda membuat perjanjian dengan roh jahat bernama Kobayende dengan maksud bukan untuk mencelakai, melainkan untuk melindunginya. Namun, perlindungan itu datang dengan harga yang mengerikan.

Sejatinya, film Rosario ini mengandalkan dua hal untuk membangun kesan horor yang ada. Yang pertama adalah dengan membangun suasana yang kelam. Mulai dari setting lokasinya, musik pengiringnya, hingga pewarnaan visualnya yang begitu kelam. Pembangunan suasana ini berguna saat adegan tengah berada dalam tensi yang tidak tinggi ataupun saat tensi sedang dalam proses menanjak menuju klimaks adegan.

Cara yang kedua adalah dengan mengandalkan adegan-adegan mengagetkan yang memunculkan penampakan secara tiba-tiba yang tentunya dibalut dengan scoring yang tidak kalah memekakkan telinga saat momen tersebut muncul. Perpaduan kedua teknik tadi sebenarnya adalah salah satu cara paling tradisional dalam membuat sebuah film horor menakutkan.

Hal di atas tadi memang tidak salah, dan apa yang dilakukan film ini juga tidak buruk. Tapi sayangnya, kedua hal tadi justru malah tidak menawarkan hal yang baru. Memang adegan mengagetkannya cukup efektif, tapi di luar itu, tidak ada lagi momen yang cukup menyeramkan. Lagipula munculnya momen mengagetkan tersebut seringkali mudah diprediksi.

Di sisi lain, Rosario juga memiliki misteri yang diharapkan membuat penontonnya penasaran dalam rasa takut mereka. Harus diakui, misterinya cukup berhasil menambah daya tarik, meski tidak spesial juga dan beberapa bagiannya pun mudah ditebak. Film ini juga berjalan cukup lambat di awal, tapi saat sang hantu sudah mulai "mengusili" si karakter utama, maka tensi film ini tidak pernah lagi menurun jauh.

Secara keseluruhan, Rosario bukanlah sebuah film hantu yang buruk, hanya saja harus lebih banyak lagi melakukan eksplorasi untuk bisa menjadikannya sebagai sebuah film horror yang memuaskan. Dengan lemahnya pendalaman penceritaan film ini, dan monotonnya cara penyajian kejutan yang ada di sini, menjadikan Rosario sebagai sebuah sajian yang meyakinkan di atas kertas, namun tidak akan memberikan kesan yang begitu mendalam.

Sobat nonton, jangan lupa bagikan tulisan ini ya!

NOW PLAYING

JUJUTSU KAISEN: Shibuya Incident x The Culling Game (Execution)
13 DAYS, 13 NIGHTS
TERE ISHK MEIN
MONSTA X: CONNECT X IN CINEMAS

COMING SOON

Menara Terkutuk
A Quiet Place Part III
Si Buta Dari Goa Hantu
Siksa Sampai Mati