Loading your location

Review Sisu: Road to Revenge: Sajikan Penutup Eksplosif yang Memuaskan

By Ekowi06 Desember 2025

Tahun 1980-an menjadi saksi meledaknya popularitas film aksi bertema one man army. Tidak satu pun bintang laga pada masa itu melewatkan kesempatan membantai puluhan bahkan ratusan lawan seorang diri di filmografi mereka. Walau sempat meredup, The Raid dan John Wick membangkitkan lagi kejayaan trope itu dengan menawarkan premis yang sudah di-modern-isasi. Tapi, formula dasarnya tak pernah berubah, perhatian utamanya bukan terletak pada penceritaan, melainkan seberapa kreatif cara si jagoan melibas habis para musuh.

Ada lagi sosok jagoan tahan banting dalam skena perfilman seperti di atas tadi, namun kali ini datang dari Finlandia. Karakter tersebut bernama Aatami Korpi lewat sebuah film berjudul Sisu yang dirilis dua tahun lalu. Sisu sendiri sebetulnya memiliki konsep yang serupa, namun menghadirkan sesuatu yang baru dengan memilih latar pasca perang pada tahun 1945 yang tak kalah uniknya.

Kini, lahirlah sekuelnya yang berjudul Sisu: Road to Revenge. Sekuel ini akan melanjutkan perjalanan Aatami Korpi (Jorma Tommila) setelah kejadian brutal di film pertamanya. Jika di Sisu ia berhadapan dengan Nazi, maka kali ini Aatami harus bertarung melawan Red Army (Tentara Merah).

Dikisahkan, setelah Perang Dunia II, Aatami kembali ke Karelia, yang kini menjadi wilayah Uni Soviet. Tahu kalau Aatami memasuki wilayah mereka, Tentara Merah pun tidak tinggal diam. Untuk menangkapnya, agen KGB membebaskan Igor Draganov (Stephen Lang) dari Siberia. Draganov sendiri adalah komandan Tentara Merah yang dulu membantai istri dan kedua anak Aatami di Karelia. Dari situ, perburuan pun dimulai. Lantas, mampukah Aatami membalaskan dendam keluarganya sekaligus menyelamatkan diri dan kembali ke Finlandia?

Tentu banyak yang akan membandingkan protagonis film ini dengan John Wick yang dibintangi oleh Keanu Reeves. Penilaian itu tidak ada salahnya. Namun, Aatami Korpi yang dibintangi oleh Jorma Tommila ini patut diberi apresiasi dengan daya tariknya sendiri. Konsep yang sama tadi membuat karakter seperti John Wick dan Korpi mampu meng-carry film action thriller seperti ini. Bagaimana penulis naskah membekali karakter dengan satu motivasi yang justru sederhana dan tidak terlalu kompleks, satu emosi kuat dan fokus. Jika John Wick digerakkan oleh dendam, maka Aatami digerakkan oleh tekad.

Sama seperti film pertamanya, Sisu: Road to Revenge juga memiliki presentasi plot ala film western Hollywood klasik dengan babak penanda. Dengan substansi chapter yang sesuai dengan judulnya, elemen ini membuat film menjadi semakin mudah dan menyenangkan untuk diikuti. Setiap babak juga memiliki adegan yang monumental untuk diingat. Sobat nonton penggemar action thriller dijamin bakal mengingat-ingat adegan yang menjadi favorit mereka dalam film ini.

Tentu tidak ada hal yang lebih memuaskan dari melihat sesosok pria tua yang bertekad besar dan pantang menyerah dalam membantai musuh-musuhnya. Sebetulnya, letak kesenangannya ada dalam premis tersebut, yang kemudian dikembangkan dalam serangkaian agenda pengejaran dan perlawanan yang seru. Selalu ada “wow” momen yang membuat penonton bersemangat, terutama pada babak-babak klimaksnya.

Sementara itu, dari segi teknis, sinematografi film ini bisa dibilang memiliki kualitas yang sama dengan film survival drama macam The Revenant. Perpaduan konsep yang sangat menarik dan membuktikan bahwa film action thriller juga bisa memiliki eksekusi sinematografi yang sinematik meski tanpa hal-hal spektakel seperti dalam film-film berlatar modern.

Sisu: Road to Revenge juga kembali menghadirkan banyak adegan kekerasan yang brutal dan gory. Ada juga momen di mana kita harus melihat sang protagonis utama menahan rasa sakit dari luka-luka yang membuat ngilu. Apresiasi patut diberikan kepada departemen tata rias film ini karena berhasil menampilkan luka-luka yang menyakinkan dan detalil.

Pada akhirnya, di tengah ramainya film action thriller masa kini yang berlatar modern, Sisu: Road to Revenge berhasil menawarkan kesegarannya hanya dengan berbekal naskahnya yang sederhana namun dengan karakterisasi yang kuat dan diakhiri oleh penutup eksplosif yang cukup memuaskan.

Sobat nonton, jangan lupa bagikan tulisan ini ya!

NOW PLAYING

Zootopia 2
Sisu: Road to Revenge
Now You See Me: Now You Don't
Wasiat Warisan

COMING SOON

IKO MINANG
DEAD OF WINTER
Kujang Emas: Batara Jayarasa
Keluarga Cendana