Review The SpongeBob Movie: Search for SquarePants: Sajikan Guyonan Aneh dan Tak Masuk Akal yang Menghibur

Meskipun berhasil meraih kesuksesan komersial luar biasa ketika dirilis pada tahun 2004 lalu, ternyata membutuhkan waktu lebih dari sepuluh tahun bagi Paramount Animation untuk merilis sekuel dari The SpongeBob SquarePants Movie pada tahun 2015 silam. Dan kembali membutuhkan waktu 10 tahun lagi untuk menelurkan sekuel berikutnya yang kali ini diberi judul The SpongeBob Movie: Search for SquarePants.
The SpongeBob Movie: Search for SquarePants sendiri akan mengisahkan petualangan baru SpongeBob (Tom Kenny) saat celana kotak kebanggaannya tiba-tiba menghilang. Bagi SpongeBob, celana tersebut bukan sekadar pakaian, melainkan simbol jati diri dan kepercayaan dirinya. Demi menemukannya kembali, ia pun memutuskan menjelajahi laut dalam yang penuh misteri.
Dalam perjalanannya, SpongeBob ditemani sahabat setianya, Patrick Star (Bill Fagerbakke). Keduanya harus menghadapi berbagai rintangan, mulai dari makhluk laut aneh hingga situasi berbahaya yang belum pernah mereka alami sebelumnya. Petualangan semakin menegangkan sekaligus kocak ketika Flying Dutchman (Mark Hamill), hantu bajak laut legendaris, ikut terlibat dan memberi tantangan tak terduga.
Di atas kertas, The SpongeBob Movie: Search for SquarePants memang menawarkan alur penceritaan dunia laut yang benar-benar aneh dan tidak masuk akal. Namun, justru hal itulah yang menjadi kelebihan SpongeBob SquarePants jika dibandingkan dengan serial animasi televisi lainnya, dan tentunya juga menjadi sebuah faktor yang membuat SpongeBob SquarePants mampu menjangkau demografi penonton berusia dewasa.
Untungnya, naskah cerita film ini tetap mampu memfokuskan diri pada premis kerjasama dan persahabatan karakter-karakternya daripada menawarkan serangkaian guyonan aneh kepada para penontonnya. Walaupun, harus diakui, guyonan yang ditawarkan oleh film ini jelas akan lebih mampu bekerja pada mereka yang memang menggemari serial animasi televisi SpongeBob SquarePants sendiri.
Bahkan, jika dibandingkan dengan film pertamanya, The SpongeBob Movie: Search for SquarePants kadang terkesan memiliki jangkauan penceritaan yang terlampau acak untuk dapat dinikmati secara serius. Karena bisa dibilang, The SpongeBob Movie: Search for SquarePants memang bukan dibuat dengan kecermatan penceritaan yang dinamis.
Membutuhkan waktu beberapa saat untuk dapat menyesuaikan diri dengan jenis guyonan yang disajikan film ini. Dan, jika sobat nonton benar-benar mampu menikmati kegilaan yang ditawarkan jalan cerita The SpongeBob Movie: Search for SquarePants, maka sobat nonton dijamin akan sangat menikmati unsur hiburan yang dibawakannya.
Terlepas dari berbagai sudut pandang mengenai komedi yang ditawarkan The SpongeBob Movie: Search for SquarePants, film ini tetap tersaji dengan dukungan pengarahan dan tata teknis yang cukup memuaskan. Sutradara Derek Drymon yang memang telah berpengalaman menjadi penulis naskah dari beratus-ratus episode serial animasi televisi SpongeBob SquarePants mampu mengeksekusi jalan cerita dengan ritme penceritaan yang begitu cepat, sehingga mempersempit ruang kedataran dalam penceritaan.
Dan pada akhirnya, The SpongeBob Movie: Search for SquarePants bukanlah sebuah film animasi yang akan dapat bertarung dalam berbagai ajang penghargaan film berkelas, namun setidaknya, film ini tetap mampu hadir sebagai sebuah sajian hiburan yang sulit untuk ditolak begitu saja.








