Loading your location

Review Tokyo Revengers 2: Bloody Halloween - Destiny: Unik!

By Ekowi01 Juli 2023

Sebuah karya memang seringkali lahir dari kisah nyata, entah itu kisah nyata sang seniman ataupun orang-orang di sekelilingnya. Hal itu pulalah yang mengilhami seorang Ken Wakui untuk membuat karya berjudul Tokyo Revengers. Pengalaman Ken Wakui sebagai seorang preman di usia muda melatarbelakangi lahirnya manga Tokyo Revengers.

Punya banyak pembaca, Tokyo Revengers kemudian diadaptasi menjadi sebuah serial anime. Siapa sangka, setelah diadaptasi menjadi animasi dua dimensi, manga yang pertama kali dirilis pada Maret 2017 ini meraih kepopuleran yang luar biasa, baik di negaranya sendiri maupun di luar negeri.

Sineas Jepang Tsutomu Hanabusa yang terkenal karena dua jilid film Sadako 3D-nya pun pada akhirnya coba mengangkat manga tersebut ke medium film pada tahun 2021 silam. Lagi-lagi menuai kesuksesan, ia lanjut membuat sekuelnya yang terbagi menjadi dua part di mana kedua jilid tersebut telah tayang di negeri asalnya, Jepang. Namun kali ini kita akan membahas bagian pertamanya yang diberi judul Tokyo Revengers 2: Bloody Halloween - Destiny.

Tokyo Revengers 2: Bloody Halloween - Destiny akan melanjutkan kisah Takemichi Hanagaki (Takumi Kitamura) yang mencoba menyelamatkan kekasihnya, Hinata Tachibana (Mio Imada), yang dibunuh oleh geng Tokyo Manji. Takemichi lalu berusaha untuk menyelamatkan nyawa kekasihnya lagi dengan cara melakukan perjalanan waktu 10 tahun ke belakang.

Untuk mengubah nasib itu pula Takemichi harus menghadapi geng Tokyo Manji demi mengubah suatu peristiwa kunci. Peristiwa kunci itu melibatkan enam laki-laki yang kemudian membentuk geng Tokyo Manji. Namun, hubungan pertemanan mereka diuji oleh peristiwa kunci tersebut. Lantas, apakah pada akhirnya Takemichi bisa menyelamatkan nyawa Hinata?

Ketimbang menyebut Tokyo Revengers sebagai karya dengan premis yang menyegarkan, penulis lebih suka menyebutnya dengan sebutan unik. Kenapa? Sebab konsep time-leap yang diusung di sini sebenarnya bukanlah hal yang sama sekali baru. Ada banyak komik, anime, dan bahkan ratusan film yang telah memakainya.

Tentu saja semuanya memiliki tujuan, model, dan aturan yang berbeda-beda sehingga konsep time-leap itu sendiri sebenarnya sudah unik sejak awal. Selain itu, tema seputar geng anak remaja berandalan pun juga bukan hal yang baru lagi. Ya, sekilas Tokyo Revengers memang seperti penggabungan antara Crows Zero dengan Naruto.

Di banyak bagian, Tokyo Revengers sedikit banyak seperti mengambil elemen-elemen yang ada pada dua karya tersebut. Dalam hal sisi kenakalan remaja, Tokyo Revengers seakan menyomot ide Crows Zero, sedangkan sisi kepribadian sang karakter utama yang bijak dan penuh tekad, Tokyo Revengers seperti menduplikat Naruto. Lalu tinggal ditambah bumbu time-leap di dalamnya. Namun, kombinasi tersebut justru membuat kisahnya jadi jauh lebih kompleks dan menarik untuk disimak.

Terakhir yang perlu dipuji dari film ini adalah kejelian sang sutradara dalam menghadirkan detail-detail yang menempel pada sang tokoh yang ditampilkan, seperti model rambut, pakaian, serta aksesoris-aksesoris kecil lainnya. Semua diupayakan agar sama persis dengan tampilan di manganya.

Overall, bagi sobat nonton pecinta manga sekaligus live action asal negeri sakura, Tokyo Revengers 2: Bloody Halloween - Destiny tentunya bukan sebuah film yang harus dilewatkan begitu saja. Walaupun jika penulis boleh jujur, andai film ini langsung disajikan dalam satu jilid saja, mungkin hal tersebut akan membuat karya live action ini menjadi lebih sempurna.

Sobat nonton, jangan lupa bagikan tulisan ini ya!

NOW PLAYING

Flow
Red One
AFTERMATH
Tebusan Dosa

COMING SOON

I Love You My Teacher
Melukis Harapan di Langit India
Yakin NIkah
Air Mata Buaya