Loading your location

Review Aftermath: Sajikan Teror yang Pacu Adrenalin dari Awal sampai Akhir

By Ekowi07 November 2024

Nama Dylan Sprouse baru-baru ini sempat menyita perhatian dunia tatkala dirinya mendukung keikutsertaan sang istri, Barbara Palvin di ajang Victoria's Secret 2024. Di ajang tersebut, Dylan sengaja memamerkan poster bergambar hewan-hewan peliharaan mereka sembari menyoraki istrinya ketika berjalan di atas catwalk. Sontak saja tingkahnya tersebut mendapat perhatian dari para netizen di media sosial.

Terbaru, Dylan juga turut membintangi sebuah film action thriller berjudul Aftermath arahan sutradara senior Patrick Lussier. Aftermath sendiri berkisah tentang veteran perang bernama Eric Daniels (Dylan Sprouse) yang kembali ke rumah dari suatu tempat. Tanpa sadar, ia terjebak bersama adiknya yang masih remaja (Megan Stott) di atas Jembatan Boston.

Bukan tanpa sebab, karena Jembatan tersebut sedang disabotase oleh sekelompok mantan revolusioner militer yang bersenjata lengkap, di mana pasukan tersebut juga menyandera semua orang yang berada di atas jembatan tadi. Di samping itu, Daniels harus berusaha menyelematkan diri sembari dihantui oleh Post Traumatic Stress Disorder (PTSD) yang sedang diidapnya.

Bagi sobat nonton pecinta sajian penuh adrenalin, maka bersiaplah karena Aftermath langsung menghadirkan guliran teror sejak film baru berlangsung sekitar 15 menit. Setelah itu, teror yang terjadi dalam filmnya juga dikemas makin padat sehingga ketegangannya tetap terjaga di sepanjang film yang berdurasi 97 menit ini.

Selain itu, film ini juga menyisipkan konflik yang berkaitan dengan permasalahan ekonomi yang relate dengan tren saat ini. Lalu, terlepas dari tindakan jahat yang dilakukan oleh sekelompok antagonis di film ini, namun sang sutradara tetap berhasil membuat kita bersimpati dengan kelompok antagonis tersebut. Bahkan, rasanya, tidak menutup kemungkinan kalau ada sejumlah penonton yang justru berpihak pada si kelompok antagonis tadi dan berharap mereka menang karena penggambaran mereka yang membuat simpati tersebut.

Faktor terbesar lainnya yang membuat genre aksi dalam film Aftermath terasa intens bisa dibilang terletak pada desain produksinya. Mulai dari properti, scoring, hingga efek visual dalam film ini terasa digarap dengan niat sehingga terlihat sangat megah dan bombastis untuk ukuran sebuah film aksi. Film ini juga terbilang lebih banyak mengandalkan practical effects ketimbang efek visual CGI sehingga adegan aksinya terlihat lebih realistis.

Dengan ceritanya yang dikemas intens dan produksinya yang cukup niat, maka Aftermath layak disebut sebagai tontonan yang seru dan bombastis untuk sobat nonton di tengah pekan ini. Walaupun bagi beberapa sinefil, mungkin Aftermath tak ubahnya b-movie Hollywood yang langsung dilempar ke rak DVD, dengan plot, karakter, serta baku tembak yang seluruhnya masih bergaya generik.

Sobat nonton, jangan lupa bagikan tulisan ini ya!

NOW PLAYING

You Will Die in 6 Hours
Kanguva
Puang bos
The Substance

COMING SOON

THE BELL : PANGGILAN UNTUK MATI
Narik Sukmo
Pengepungan di Bukit Duri
Pelangi Di Mars