Review Tuhan, Izinkan Aku Berdosa: Aghniny Haque Tampil Nyaris Tanpa Cela
Kiran (Aghniny Haque), mahasiswi dari keluarga miskin di desa namun taat beragama, pintar juga kritis pada kemunafikan, yang terjebak dalam kelompok agama garis keras pimpinan Abu Darda (Ridwan Raoull), yang meminta jamaahnya mengabdikan dirinya pada jalan Allah lewat jihad yang sangat keras. Alih-alih mendapatkan hidayah, Kiran justru mendapatkan cobaan berat yang datang bertubi-tubi padanya.
Berawal dari dirinya hendak dijadikan isteri keempat oleh Abu Darda, yang tentu saja sangat bertentangan dengan prinsipnya. Tapi, karena sikap kritisnya, dia justru dituduh menebarkan fitnah kepada sang Iman hingga mendapat ancaman fisik. Orang tuanya di desa juga turut menuduhnya sebagai anak yang kebablasan karena berani melawan ulama.
Puncaknya, Kiran mendapatkan pelecehan seksual dari dosen pembimbingnya sendiri serta teman kuliah yang dikenal alim dan taat di kampusnya. Sejak saat itu, Kiran mengabdikan dirinya pada kegelapan dunia demi mengungkap manusia-manusia munafik yang banyak menipu umat dengan janji-janji palsu, yang membuat orang-orang seperti ibunya jatuh dalam kepercayaan yang buta pada mereka.
Itulah sekelumit kisah yang tersaji dalam karya terbaru sutradara Hanung Bramantyo berjudul Tuhan, Izinkan Aku Berdosa. Menurut penulis, cerita film produksi MVP Pictures dan Dapur Film ini pada dasarnya merupakan rahasia umum yang telah terjadi di Indonesia. Sebagian dari sobat nonton boleh jadi cukup beruntung tak mengalami apa yang menimpa Kiran, dan Hanung dengan cukup berani mengangkat hal tersebut ke layar lebar.
Menariknya, sang sutradara mengemas penceritaan Tuhan, Izinkan Aku Berdosa dengan alur maju mundur, yang dijamin bakal membuat sobat nonton penasaran dengan apa yang sebenarnya terjadi pada sosok Kiran, terutama terkait mengapa karakternya bisa mengalami perubahan yang terbilang cukup ekstrim.
Selain itu, menurut penulis, apa yang coba dibahas oleh sang sutradara melalui film ini terasa begitu dekat dengan keseharian yang terjadi di masyarakat kita. Tuhan, Izinkan Aku Berdosa seolah melakukan kritik sosial terhadap orang-orang yang menggunakan agama untuk berbuat jahat ke sesama manusia dengan cara yang apik. Keras namun berkelas, mungkin itu ungkapan yang paling tepat untuk menggambarkannya.
Terlebih sang sutradara memposisikan para penontonnya untuk melihat dari sudut pandang Kiran sebagai korban sehingga membuat fenomena sosial yang diangkat di film ini menjadi semakin terasa mengerikan. Dan semua itu semakin paripurna lewat dukungan akting Aghniny Haque sebagai Kiran yang nyaris tanpa cela.
Menurut penulis, berbagai range emosi yang ditampilkan saat karakter Kiran yang diperankannya harus melalui berbagai macam kejadian dan cobaan, benar-benar ditampilkan secara total oleh bintang Pemandi Jenazah (2024) tersebut. Jadi, sungguh tidak berlebihan jika menyebut penampilannya di film Tuhan, Izinkan Aku Berdosa adalah yang terbaik sejauh ini.