Loading your location

Review Jodoh 3 Bujang: Drama-Komedi dengan Corak Latar Budaya yang Kuat

By Ekowi28 Juni 2025

Pernikahan bukanlah hal yang sepele. Kita mungkin bakal menyangka bahwa bagian tersulit dari prosesi tersebut adalah di acara pesta pernikahan, yang di jaman modern ini haruslah mewah. Walaupun sebenarnya, hal itu hanyalah fase pemanasan dari ‘kerja keras’ berikutnya.

Kira-kira hal itulah yang coba disentil oleh sutradara debutan Arfan Sabran dalam film fiksi panjang pertamanya yang berjudul Jodoh 3 Bujang. Cerita dalam film ini sendiri terinspirasi dari kisah nyata pernikahan kembar di Makassar, sebuah tradisi unik yang mengharuskan saudara kandung menikah dalam waktu yang sama, demi efisiensi biaya dan penghormatan terhadap adat.

Diceritakan, tiga kakak beradik yakni Fadly (Jourdy Pranata), Kifly (Christoffer Nelwan), dan Ahmad (Rey Bong) diminta oleh sang ayah, Mustafa (Arswendy Bening Swara), untuk menikah secara bersamaan. Mustafa berharap tradisi ini bisa terlaksana karena besarnya biaya mahar atau uang panai yang harus dipenuhi oleh para calon pengantin pria. Namun, rencana indah itu berubah kacau saat calon istri Fadly dijodohkan dengan pria lain yang lebih mapan.

Di tengah waktu yang sempit, Fadly berusaha keras mencari pasangan pengganti demi menyelamatkan pernikahan kembar mereka, mulai dari mencoba aplikasi kencan hingga ikut perjodohan. Tapi, mencari jodoh ternyata tak semudah membalikkan telapak tangan. Lantas, akankah mereka semua berhasil memenuhi permintaan sang ayah?

Naskah film ini rupanya cukup bijak dalam hal mengeksplorasi permasalahan yang membuat para tokoh-tokohnya bertingkah sesuai dengan umur mereka. Permasalahan yang mereka hadapi sesungguhnya begitu serius dan dewasa. Setiap dari karakternya diberikan konflik personal. Tak pernah film ini berpaling dari kenyataan-kenyataan seperti hubungan yang sudah dipupuk cinta bertahun-tahun dapat dengan mudah pecah hanya dalam satu hari.

Ya, begitu banyak dan dalamnya perspektif yang dibahas, sehingga membuat kita akan melihat para tokoh tidak lagi dalam kacamata protagonis ataupun antagonis. Semua karakter dalam film ini memiliki pandangan di dalam kepalanya, sebagaimana setiap orang memiliki cinta di dalam hati mereka. Menonton mereka bergulat dengan hal tersebut adalah kualitas terkuat yang dimiliki oleh film ini. Para karakternya diberikan kesempatan untuk menggapai momen dramatis tersendiri sebagai penutup dari perjalanan cintanya masing-masing.

Rasa-rasanya, sudah begitu lama penonton Indonesia memohon agar tontonan kita tampil dengan corak latar budaya yang kuat, dan Jodoh 3 Bujang mencoba hadir sebagai  jawaban atas harapan tersebut. Kita tidak hanya melihat Makassar di sini, karena kita juga diajak untuk ikut hidup di dalamnya. Budaya tersebut kuat mengakar dalam setiap lapisan adegan, tanpa diiringi dengan kepentingan untuk menjelaskan ini-itu, sehingga membuat film ini juga bekerja dengan amat baik sebagai sebuah penceritaan visual.

Dan pada akhirnya, jika sobat nonton pernah mengharapkan film Indonesia dengan konten lokal yang kuat, drama Indonesia yang digarap dewasa, maka penulis akan heran sekali jika kalian malah melewatkan film ini. Kaya oleh perspektif tokoh yang berdimensi luas, serta penceritaan yang didukung oleh visual cantik dan penampilan akting yang sangat meyakinkan, Jodoh 3 Bujang adalah sebuah karya debut yang manis dari seorang anak Makassar bernama Arfan Sabran.

Sobat nonton, jangan lupa bagikan tulisan ini ya!

NOW PLAYING

F1 The Movie
Jumbo
Jodoh 3 Bujang
Sitaare Zameen Par

COMING SOON

Strange World
Tangled
A Big Bold Beautiful Journey
FOX HUNT