Loading your location

Review Jurassic World: Rebirth: Sajikan Sensasi Ketegangan yang Menyenangkan

By Ekowi03 Juli 2025

Kesulitan terbesar membuat installment Jurassic Park adalah adanya perbandingan dengan film pertamanya. Jangankan menyamai, sebatas mendekati kualitasnya pun luar biasa sulit, sampai seorang Steven Spielberg sendiri pun gagal melakukannya di The Lost World: Jurassic Park (1997). Bahkan, Jurassic World yang dirilis pada tahun 2015 silam selaku sekuel terbaik yang memberi waralaba ini nyawa baru saja masih belum mencapai level serupa.

Dan kini, sambutlah Jurassic World: Rebirth yang merupakan rilisan keempat Jurassic World, sekaligus film ketujuh dari waralaba Jurassic Park secara keseluruhan. Jurassic World: Rebirth juga menjadi stand-alone sequel dari Jurassic World: Dominion (2022), tetapi tidak lagi menampilkan Chris Pratt dan Bryce Dallas Howard.

Jurassic World: Rebirth bersetting lima tahun setelah peristiwa Jurassic World: Dominion, di mana sebagian besar Bumi sudah terbukti tidak ramah bagi populasi dinosaurus yang tersisa. Spesies prasejarah itu lantas ditempatkan di pulau tropis terpencil, menyesuaikan tempat hidup mereka pada zaman dulu.

Suatu hari, seorang ahli operasi rahasia bernama Zora Bennett (Scarlett Johansson) mendapat tawaran melakoni misi rahasia di sebuah pulau. Ia direkrut perusahaan farmasi bernama ParkerGenix. Dalam misi itu, ia diminta bekerja sama dengan seorang ahli paleontologi Dr. Henry Loomis (Jonathan Bailey). Mereka ditugaskan menyusup ke Ile Saint-Hubert, sebuah pulau terlarang di Samudra Atlantik yang pernah dipakai perusahaan InGen untuk meneliti dinosaurus.

Di pulau itu, mereka harus menemukan tiga spesies prasejarah terbesar yang tersisa dari darat, laut, dan udara. Ketiga spesies itu diyakini memiliki DNA yang menjadi kunci obat revolusioner penyelamat umat manusia. Zora Bennett kemudian bertugas mengawal Dr. Loomis agar tetap aman dalam mencari spesies tersebut. Lantas, berhasilkah misi mereka tadi?

Pada awal presentasinya, Jurassic World: Rebirth sebenarnya berusaha untuk mengembangkan premis akan kehidupan manusia dan dinosaurus yang masih berusaha untuk beradaptasi akan kehadiran satu sama lain yang sebelumnya sempat dimunculkan pada Jurassic World: Fallen Kingdom dan Jurassic World: Dominion.

Sayangnya, daripada berusaha untuk memberikan pengembangan kisah yang lebih mumpuni akan premis tersebut yang jelas akan membuka lebar peluang alur penceritaan film ini tetap melekat pada keberadaan para dinosaurus, naskah cerita film ini malah lebih tertarik untuk mengikuti konflik generik yang mengalun pada karakter-karakter manusianya.

Konflik generik tadi banyak dihasilkan dari pengulangan sejumlah konflik maupun plot yang pernah mengisi linimasa pengisahan seri film Jurassic Park sebelumnya, mulai dari penyalahgunaan teknologi, keegoisan manusia pada alam, hingga ketamakan korporat yang berujung pada bencana.

Film ini lumayan mampu meningkatkan intensitas pengisahannya ketika deretan adegan aksi mulai mengambil tempat, dan tentu saja saat sejumlah dinosaurus menghadirkan permasalahan bagi karakter-karakter manusianya. Memanas, namun masih belum mampu mengikat perhatian secara utuh.

Mereka yang memilih menyaksikan Jurassic World: Rebirth demi sensasi ketegangan yang dihasilkan secara spektakel memang sepertinya akan dengan mudah terpuaskan dengan garapan kualitas produksi film ini. Tentu, Gareth Edwards selaku sutradara masih sangat mampu menghadirkan beberapa sajian visual yang dapat mengundang decak kagum. Sejumlah momen di mana beberapa karakter terjebak dalam situasi berbahaya dalam alur cerita film ini juga dapat dieksekusi dengan sempurna.

Yap, sebagaimana yang tertuang pada portofolio-portofolionya sebelumnya, tidak ada keluhan mengenai cara Gareth Edwards membungkus aksi di sini. Temponya cepat. Sangat cepat malahan. Durasi dua jam tiga belas menitnya memang terasa jauh lebih singkat berkat urusan aksi tadi. Pengarahan cekatan Edwards tampak betul, seperti pada sekuen ambush di laut dan yang melibatkan makhluk T-Rex. Formulaik, namun tetap bertenaga. 

Dan pada akhirnya, Jurassic World: Rebirth kembali menjawab pertanyaan dari beberapa dekade lalu tentang mampukah manusia dan dinosaurus hidup harmonis? Di sinilah akhirnya dinosaurus lagi-lagi dapat dipandang sebagai hewan yang seharusnya bisa hidup sesuai hakikat mereka.

Sobat nonton, jangan lupa bagikan tulisan ini ya!

NOW PLAYING

Narik Sukmo
Dangerous Animals
Mission: Impossible - The Final Reckoning
Keluarga Super Irit

COMING SOON

Leak Kanjeng Kliwon
Oki & Nirmala
Tumbal Proyek
Black Bag