Review Sah! Katanya: Film yang Santai dan Menghibur
Di tengah gempuran horor Indonesia, mari kita istirahat sejenak dengan film komedi keluarga berjudul Sah! Katanya ini. Ya, film yang disutradarai oleh Loeloe Hendra ini memang mengusung genre drama komedi yang bisa dibilang sangat segar.
Sah! Katanya akan bercerita tentang seorang anak bungsu bernama Marni (Nadya Arina) yang harus berusaha memenuhi harapan keluarganya. Tapi kali ini harus dihadapkan dengan situasi sulit karena ia mendadak dijodohkan dengan seorang pria yang belum ia kenal.
Melalui paman (Susilo Nugroho) dan Ibunya (Hargi Sundari), Mar mengetahui wasiat dari sang Ayah (Landung Simatupang) tentang keinginan terakhir yang sangat berat untuk dijalankan. Mar harus menikah di depan jenazah dengan lelaki pilihan Ayahnya, yaitu Marno (Dimas Anggara), anak dari sahabatnya. Mar juga mengetahui bahwa sang ayah mempunyai hutang dengan jumlah yang sangat besar. Hutang tersebut bisa terselesaikan jika Mar menikahi Marno.
Berat bagi Mar untuk menjalankan pernikahan itu karena sebenarnya Mar sudah mempunyai pacar bernama Adi (Calvin Jeremy). Nah, semakin penasaran kan bagaimana cerita selanjutnya? Apakah Marni harus mempertahankan kisah cintanya atau berbakti kepada ayahnya dan menyelamatkan keluarganya?
Bisa dibilang, film ini berhasil menghibur dengan caranya sendiri. Dari detik awal hingga akhir credit, film ini seperti mengajak kita mendengarkan guyonan orang tua kita saat bercerita tentang masa lalu mereka yang dipenuhi hal-hal tak terduga dengan bungkusan plastik dua sisi yang terkadang serius, namun di sisi lainnya justru malah menggeletik perut.
Dengan setting yang kental dengan nuansa kultur Jawa, komedi dalam film ini sangat terasa pas dan menghibur, cocok untuk sobat teater yang mencari hiburan ringan tanpa harus berpikir terlalu dalam. Meski ada beberapa elemen drama yang sedikit terasa dipaksakan, namun kehangatan dan kelucuan yang dibawakan oleh karakter-karakternya mampu menutupi kekurangan tersebut.
Namun, masih ada beberapa potensi yang terbuang dari film ini, khususnya dalam hal konsistensi karakter. Contohnya adalah konsistensi karakter Marni yang di tiap adegannya masih terasa sama dari awal hingga akhir. Akan tetapi, rasa-rasanya, kalaupun ada yang janggal dari karakter Marni di dalam frame tadi, kemungkinan besar hal tersebut lebih karena faktor dialog dan suasana adegan yang masih ditulis dengan terlalu malas.
Untungnya, walaupun masih terdapat beberapa minor seperti hal di atas tadi, tapi rasa salut penulis harus disampaikan kepada Loeloe Hendra selaku sutradara, karena ia sangatlah pintar dalam memilih aktor yang mampu membawakan bagian komedinya dengan sangat organik di banyak bagiannya.
Pada akhirnya, film Sah! Katanya ini merupakan pilihan tepat bagi mereka yang ingin menikmati cerita yang santai dan menghibur, dengan sentuhan drama yang tetap bisa diterima berkat komedi yang cerdas dan mengena. Dan tentu saja ini menjadi salah satu film Indonesia bergenre komedi paling berhasil yang dirilis di tahun ini.